Gelombang Badai Berbentuk Wajah


Gelombang Badai Berbentuk Wajah | Seorang fotografer, Simon Emmett, menangkap sebuah fenomena yang sangat menakjubkan saat ia sedang memotret gelombang badai dahsyat yang menerjang pelabuhan di kota Lyme Regis, Inggris. Blog ini tentang Informasi Unik dan Menarik

Gelombang badai yang sempat difoto oleh Simon itu terlihat seperti wajah seseorang. "Awalnya saya tidak menyadari kalau saya telah memfoto gelombang yang terlihat seperti wajah seseorang," ujar Simon. Demikian dilansir Huffington Post.

Foto yang diambil oleh Simon saat ini telah menjadi perbincangan beberapa media internasional, seperti yang ditulis oleh media Inggris, Daily Star yang menyebutnya sebagai "Wajah dari Badai Neraka" pada judul artikelnya.

Sedangkan, Daily Mail, dalam artikelnya mengatakan bahwa gelombang yang menjulang tinggi itu adalah badai dahsyat yang melanda negara kepulauan.(okezone)

Hari Tanpa Celana Di Kolombia

Hari Tanpa Celana Di Kolombia

Hari Tanpa Celana Di Kolombia | Sekelompok orang di Kolombia, berkumpul tanpa memakai celana pendek di jalan-jalan yang sibuk untuk mempromosikan kebebasan berekspresi di acara "No Pants Day". Blog ini tentang Informasi Unik dan Menarik

Beberapa orang hanya memakai celana boxer berwarna cerah dan celana berenda saat mereka berkumpul di pusat kota Medellin, Kolombia, untuk merayakan acara yang unik ini.

Dalam aksi ini beberapa orang mengangkat pesan yang ditulis di sebuah papan atau poster sambil berteriak, menari-nari, dan tertawa. Beberapa pria bahkan sampai melepas baju mereka untuk menunjukkan totalitas mereka.

Melansir Mirror aksi serupa juga pernah dilakukan oleh sekelompok orang di seluruh dunia yang menamakan akisnya dengan "No Pants Subway Ride". Mereka melepas celananya di dalam sebuah subway.

Bahkan beberapa orang yang melakukan perjalanan dari New York ke London, Berlin ke Sydney dan Hong Kong, berwisata tanpa memakai celana sebagai bagian dari sebuah tradisi yang saat ini sedang dicanangkan kembali setelah 13 tahun menghilang. (okezone)

Wanita Hapus Tato Nama Matan Pacar Dengan Pisau

Wanita Hapus Tato Nama Matan Pacar Dengan Pisau

Wanita Hapus Tato Nama Matan Pacar Dengan Pisau | Torz Reynolds, mengambil langkah mengejutkan ketika ia mengetahui kekasihnya telah berselingkuh dengan wanita lain. Wanita berusia 26 tahun ini menyayat tangannya sendiri yang bertuliskan nama kekasihnya. Blog ini tentang Informasi Unik dan Menarik

Torz tidak sabar untuk menghapus nama kekasihnya dengan teknik laser. Ia menggunakan pisau bedah untuk menyayat kulit tangannya yang bertuliskan "Chopper’s B****".

"Ini hanya kulit dan akan tumbuh kembali," ungkap Torz. Demikian diberitakan Metro.

Torz mengetahui kekasihnya berselingkuh ketika dia melepas kepergian kekasihnya itu di bandara untuk bekerja di Alaska, Amerika Serikat (AS). Namun, ia mengetahui kalau kekasihnya tidak pergi ke Alaska melainkan ke Essex, Inggris, untuk bertemu dengan seorang wanita.

Kekasihnya telah berselingkuh selama enam bulan terakhir ini. Hal inilah yang membuat Torz sangat kecewa, sehingga dia ingin menghilangkan semua kenangan bersama kekasihnya. (okezone)

Pendeta Tewas Digigit Ular

Pendeta Tewas Digigit Ular

Pendeta Tewas Digigit Ular | Seorang pendeta yang biasa memegang ular saat memimpin ibadah dilaporkan tewas. Dirinya tewas akibat digigit ular yang sering dibawanya. Blog ini tentang Informasi Unik dan Menarik

Pendeta yang teridentikasi sebagai Jamie Coots diketahui meregang nyawa di Gereja Middlesboro Kentucky. Coots tewas ketika menolak mendapat perawatan sehabis digigit hewan berbisa tersebut.

Dilansir dari ABC Coots rupanya cukup dikenal di Amerika Serikat (AS). Dia merupakan bintang acara "Snake Salvation" yang ditanyangkan di stasiun National Geographic.

Coots juga dikenal sebagai pendeta yang cukup kontroversial. Dia dan pengikutnya percaya bahwa Tuhan telah bersabda bahwa mereka disuruh untuk menangani ular berbisa dan meminum racunnya.

Tidak sampai disitu, mereka memegang teguh prinsip tak akan diobati saat digigit ular. Alasannya pun sangat unik mereka meyakini ketika ular mengigitnya nasib mereka sudah ada dalam tangan Tuhan.

Patung Landak Raksasa Setinggi 2,1 Meter

Patung Landak Raksasa Setinggi 2,1 Meter


Patung Landak Raksasa Setinggi 2,1 Meter | Sebuah patung landak raksasa setinggi 2,1 meter (m) tiba-tiba muncul di Clapham Common, London. Patung raksasa ini dipasang di taman kota untuk mempromosikan serial TV terbaru dari David Attenborough. Blog ini tentang Informasi Unik dan Menarik

Seperti diberitakan Metro, Selasa (18/2/2014), patung landak raksasa yang dibuat selama dua bulan ini dibuat menggunakan 2.000 buah kayu lunak. Patung ini memiliki panjang 365 cm dan lebar 243 cm.

Acara berjudul Natural Curiosities ini dapat disaksikan pada 18 Februari 2014. Setiap episodenya akan menampilkan dua hewan yang sangat berbeda satu sama lain, berbagi kekhasan evolusinya.

Seperempat orang dewasa di Inggris belum pernah melihat hewan landak, menurut hasil penelitian yang dilakukan UKTV, lebih dari 74 persen spesies landak mengalami penurunan.

Redaktur senior di commissioning UKTV, Catherine Catton, mengatakan bahwa acara ini sangat dibutuhkan agar banyak orang mengetahui fenomena-fenomena yang belum diketahui sebelumnya.

Episode awal akan mengisahkan hewan landak dan badak, di mana mereka akan mendiskusikan bagaimana keduanya berlindung pada duri dan kulitnya yang keras. Hewan lain yang akan ditampilkan dalam seri ini adalah cumi-cumi raksasa, burung hantu, dan burung cuckoos.(okezone)

Banyak Ilmuwan yang Sangat Religius

Banyak Ilmuwan yang Sangat Religius

Banyak Ilmuwan yang Sangat Religius | Pandangan publik antara sains dan agama yang bertentangan tak sepenuhnya benar. Meski terkadang temuan sains bentrok dengan panduan agama, tapi studi terbaru menunjukkan bahwa dua bidang ini bisa saling bekerjasama. Blog ini tentang Informasi Unik dan Menarik

Pada Senin 17 Februari 2014, Pyhs melansir studi bertajuk Religious Understandings of Science (RUS) oleh Elaine Howard Ecklund, yang dilakukan profesor sosiologi Rice University Amerika Serikat. Studi itu mengungkapkan bahwa hampir setengah lebih dari 10 ribu orang Amerika Serikat meyakini sains dan agama bisa bekerjasama.

"Kami menemukan hampir 50 persen penginjil meyakini sains dan agama dapat bekerjasama dan mendukung satu sama lain," tegas Ecklund.

Angka ini, kata dia, kontras dengan anggapan bahwa hanya 38 persen orang AS yang merasa sains dan agama bisa bekerjasama.

Studi yang dipresentasikan selama konferensi American Association for the Advancement of Science (AAAS) ini juga menemukan 18 persen ilmuwan rajin menghadiri upacara keagamaan tiap pekan.
Fakta lain yang ditemukan dari survei itu adalah 15 persen ilmuwan mengenali diri mereka dengan sangat religius, 13,5 persen ilmuwan membaca teks religi tiap pekan, serta 19 persen ilmuwan berdoa beberapa kali tiap hari.

"Ini menjadi pesan harapan bagi pembuat kebijakan sains dan pendidik, sebab dua kelompok ini tak memiliki pendekatan religi dalam prakteknya. Seharusnya mereka menerapkan pendekatan ini dalam satu kolaborasi," ujar Ecklund.

Pengaruh pemberitaan

Ditambahkan Ecklund, pandangan miring soal hubungan antara sains dan agama tumbuh akibat pengaruh pemberitaan media yang menggambarkan keduanya tak akur dalam isu kontroversial seperti pengajaran penciptaan di sekolah. Sementara para pakar dan panelis berita lebih cenderung membela masing-masing kelompok.

"Ini mungkin tak penting bagi televisi, tapi pertimbangkanlah seberapa sering Anda melihat kabar berita tentang kerjasama kedua kelompok ini. Ada pandangan negatif besar atas isu ini dan kurangnya informasi yang memadai," katanya.

Studi ini juga membantah keyakinan umum bahwa kalangan religius yang bekerja pada bidang sains akan makin meragukan keimanan mereka. Sebaliknya studi ini mengungkap ilmuwan malah makin mempraktekkan ajaran agama lebih banyak dibandingkan penginjil.

"Ilmuwan yang juga bekerja sebagai penginjil lebih religius dari penginjil Amerika yang tak bekerja dalam bidang sains," ungkap Ecklund.

Menurutnya, ilmuwan mengidentifikasi dirinya lebih religius karena mereka melihat ada pertentangan antara sains dan agama setiap waktu.

Studi Religious Understandings of Science (RUS) merupakan studi terbesar mengenai pandangan orang AS atas sains dan agama.

Studi ini mewawancarai lebih dari 10 ribu warga AS, lebih dari 300 pewawancara mendalam dengan orang Kristen, Yahudi dan Muslim, yang mana 140 diantaranya adalah penginjil.

Situs Berita Forbes.com Diserbu Hacker Suriah