Evan Spiegel Sosok Dibalik Snapchat


Evan Spiegel Sosok Dibalik Snapchat
Snapchat sempat membuat heboh beberapa waktu lalu, lantaran dilaporkan menolak tawaran akuisisi dari dua raksasa teknologi, Facebook dan Google, dengan masing-masing sebesar USD3 miliar dan USD4 miliar. Seiring dengan penolakan itu, nama Evan Spiegel sebagai Chief Executive Officer (CEO) Snapchat semakin berkibar.

Dilansir Independent, Spiegel bukan hanya seorang CEO, tapi juga merupakan sosok penting karena merupakan salah satu pendiri Snapchat. Saat awal mengembangkan aplikasi Snapchat atau dua tahun lalu, teman sekelasnya di Stanford University mengejek idenya yang membuat jenis baru dari aplikasi instant messaging.


Tapi pertengahan bulan lalu, pria berusia 23 tahun itu bersama Chief Technology Officer (CTO) Bobby Murphy, memberikan kabar mengejutkan karena menolak tawaran akuisisi dari Facebook, disusul Google tak lama setelahnya. Bagi Facebook, ini merupakan tawaran akusisi termahal, jauh melebihi Instagram yang diakuisisi tahun lalu senilai USD1 miliar.


Kendati diragukan oleh teman-teman, kedua pria muda itu akhirnya meluncurkan startup, yang dimulai dari sebuah ruangan milik ayah Spiegel pada September 2011. Aplikasi ini pada awalnya bernama Picaboo.


Berbeda dengan aplikasi populer lain, Snapchat belum memiliki sumber pendapatan. Sampai saat ini, perusahaan mengumpulkan investasi modal ventura yang besar. Pada Juni, misalnya, Snapchat mendapatkan pendanaan baru lebih dari USD60 juta. Raksasa e-commerce China, Tencent Holdings, dilaporkan juga tertarik menjadi investor, yang akan membuat Snapchat bisa bernilai USD4 miliar.


Studi terbaru yang dilakukan oleh Pew Research Center menunjukkan bahwa 9 persen pemiliksmartphone di Amerika Serikat (AS) menggunakan Snapchat, dengan 26 persen  di antaranya berumur 18-29 tahun. Aplikasi ini juga sangat populer di kalangan remaja yang lebih mudah.


Kendati demikian, perjalanan Spiegel dan Murphy, serta mitra mereka yang lain, bukan berarti tanpa hambatan. Kedua sosok penting itu menjadi sasaran gugatan tertunda dari mantan teman kuliah mereka, Frank Brown, yang mengklaim menjadi pencetus ide Snapchat karena mendesain logo dan berperan dalam konsep Picaboo.


Spiegel pernah mengatakan bahwa ide Snapchat berasal dari curhatan (curahan hati) seorang temannya di Stanford yaitu Brown, yang mengatakan, "Saya berharap foto-foto yang saya kirim kepada wanita ini bisa menghilang". Klik : Information Technology and The Latest Gadgets


Meskipun pada awalnya ketiga teman itu -Speiegel, Murphy, dan Brown- mengembangkan Snapchat bersama-sama, tapi Brown mengaku berpisah dengan pendiri lainnya pada Agustus 2011.


Kemudian dalam pengajuan kasus hukumnya pada bulan lalu, Brown mengajukan beberapa email, percakapan di Google, bahkan pesan teks untuk ibunya dari ayah Spiegel, dengan tujuan membuktikan bahwa Snapchat merupakan proyek tiga orang. Snapchat membalas gugatan Brown dengan menggambarkan klaimnya 'semborono' dan 'sama sekali tidak ada jasa'.

sumber : techno.okezone

Gadis Ini Hobi Melompat Seperti Seekor Kuda